Assalamu' alaikum.......
Salam Pramuka....
Berikut kami sampaikan kegiatan DKR Margasari Tahun 2012
1. Resuffle ( Rekrutmen DKR )
2. Temu Penegak 2 tahun 2012
3. Latihan Gabungan Penegak Se- Kwartir Ranting 11.28.16 Margasari
4. PAM Lebaran Tahun 2013
5. Musspanitera Ranting Periode 2010 - 2013
Untuk Rencana Kegiatan ke Depan Pda masa bakti tang baru :
1. Latihan Gabungan Lanjutan ( Bentuk Perkemahan )
2. Kemah Giat Ambalan / Kemah Bhakti Ambalan
3. Temu Penegak 3 Tahun 2013
Itulah beberapa Even besar yang akan diprogramkan DKR Margasari Selama Masa Bakti yang akan datang. dan mohon partisipasinya kepada para gudep untuk dapat mengikutinya...
Semoga dapat terlaksana.. Aamiin....
Salam Pramuka...
Trims...
DKR Margasari...
PERATURAN BARIS BERBARIS ( PBB )
1. Pengertian
Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI .
Apa itu Baris Berbaris ?
Baris Berbaris
1. Pengertian
Baris berbaris adalah suatu ujud latuhan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
2. Maksud dan tujuan
1) Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan rasa tanggung jawab.
2) Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
3) Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
4) Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.
5) Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan.
Aba-aba
1. Pengertian
Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.
2. Macam aba-aba
Ada tiga macam aba-aba yaitu :
1) Aba-aba petunjuk
2) Aba-aba peringatan
3) Aba-aba pelaksanaan
2. Gerakan Perorangan – Gerakan Dasar
1. Sikap sempurna. Aba-aba : Siap - GERAK
2. Istirahat. Aba-aba: Istirahat ditempat – GERAK
3. Lencang kanan/kiri : (hanya dalam bentuk bersaf). Aba-aba : Lencang kanan/kiri - GERAK
4. Setengah lencang kanan/kiri. Aba-aba : Setengah lencang kanan/kiri - GERAK
5. Lencang depan (hanya dalam bentuk berbanjar). Aba-aba : Lencang depan - GERAK
6. Cara berhitung. Aba-aba : Hitung – MULAI
7. Hadap kanan/kiri. Aba-aba : Hadap kanan/kiri – GERAK
8. Hadap serong kanan/kiri. Aba-aba : Hadap serong kanan/kiri – GERAK
9. Balik kanan. Aba-aba : Balik kanan/kiri – GERAK
10. Cara berkumpul. Aba-aba : 3 bersaf/ 3 berbanjar kumpul - MULAI
11. Cara latihan memberi hormat. Aba-aba : Hormat - GERAK
12. Bubar. Aba-aba : Bubar - JALAN
13. Jalan di tempat. Aba-aba: Jalan ditempat - GERAK
14. Membuka/menutup barisan. Aba-aba : Buka barisan – JALAN/Tutup barisan – JALAN
15. Maju – jalan. Dari sikap sempurna. Aba-aba : Maju – JALAN
16. Langkah Biasa. Aba-aba : Langkah biasa – JALAN
17. Langkah Tegap. Aba-aba : Langkah tegap – JALAN
18. Langkah perlahan (mengantar jenazah dalam upacara kemiliteran). Aba-aba : Langkah perlahan maju – JALAN
19. Langkah ke samping. Aba-aba : ……..Langkah ke kanan/kiri – JALAN
20. Langkah ke belakang. Aba-aba : ……..Langkah ke belakang – JALAN
21. Langkah ke depan. Aba-aba : …….Langkah ke depan – JALAN
22. Langkah di waktu lari. Dari sikap sempurna aba-aba : Lari maju – JALAN, dari langkah biasa aba-aba : Lari – JALAN
23. Langkah merdeka. Aba-aba : Langkah merdeka – JALAN
24. Ganti langkah. Aba-aba : Ganti langkah – JALAN
Silahkan Pelajari Lebih lanjut pada link dibawah ini :Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI .
Apa itu Baris Berbaris ?
Baris Berbaris
1. Pengertian
Baris berbaris adalah suatu ujud latuhan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
2. Maksud dan tujuan
1) Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan rasa tanggung jawab.
2) Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
3) Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
4) Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.
5) Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan.
Aba-aba
1. Pengertian
Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.
2. Macam aba-aba
Ada tiga macam aba-aba yaitu :
1) Aba-aba petunjuk
2) Aba-aba peringatan
3) Aba-aba pelaksanaan
2. Gerakan Perorangan – Gerakan Dasar
1. Sikap sempurna. Aba-aba : Siap - GERAK
2. Istirahat. Aba-aba: Istirahat ditempat – GERAK
3. Lencang kanan/kiri : (hanya dalam bentuk bersaf). Aba-aba : Lencang kanan/kiri - GERAK
4. Setengah lencang kanan/kiri. Aba-aba : Setengah lencang kanan/kiri - GERAK
5. Lencang depan (hanya dalam bentuk berbanjar). Aba-aba : Lencang depan - GERAK
6. Cara berhitung. Aba-aba : Hitung – MULAI
7. Hadap kanan/kiri. Aba-aba : Hadap kanan/kiri – GERAK
8. Hadap serong kanan/kiri. Aba-aba : Hadap serong kanan/kiri – GERAK
9. Balik kanan. Aba-aba : Balik kanan/kiri – GERAK
10. Cara berkumpul. Aba-aba : 3 bersaf/ 3 berbanjar kumpul - MULAI
11. Cara latihan memberi hormat. Aba-aba : Hormat - GERAK
12. Bubar. Aba-aba : Bubar - JALAN
13. Jalan di tempat. Aba-aba: Jalan ditempat - GERAK
14. Membuka/menutup barisan. Aba-aba : Buka barisan – JALAN/Tutup barisan – JALAN
15. Maju – jalan. Dari sikap sempurna. Aba-aba : Maju – JALAN
16. Langkah Biasa. Aba-aba : Langkah biasa – JALAN
17. Langkah Tegap. Aba-aba : Langkah tegap – JALAN
18. Langkah perlahan (mengantar jenazah dalam upacara kemiliteran). Aba-aba : Langkah perlahan maju – JALAN
19. Langkah ke samping. Aba-aba : ……..Langkah ke kanan/kiri – JALAN
20. Langkah ke belakang. Aba-aba : ……..Langkah ke belakang – JALAN
21. Langkah ke depan. Aba-aba : …….Langkah ke depan – JALAN
22. Langkah di waktu lari. Dari sikap sempurna aba-aba : Lari maju – JALAN, dari langkah biasa aba-aba : Lari – JALAN
23. Langkah merdeka. Aba-aba : Langkah merdeka – JALAN
24. Ganti langkah. Aba-aba : Ganti langkah – JALAN
SALAM PRAMUKA....!!!!!!!!
Kegunaan Tongkat Pramuka
Selain sebagai kelengkapan bagi seorang anggota Pramuka Tongkat mempunyai banyak kegunaan ( Multi Guna ) dan Tongkat merupakan suatu kebanggaan bagi anggota Pramuka bias juga disebut Sahabat Pramuka hal ini bisa dibuktikan dengan pemberian tongkat pada waktu Pelantikan.
Tongkat Pramuka adalah Kawan bagi setiap anggota gerakan Pramuka di dalam kehidupan sehari-hari baik dalam tugas, berkemah, Perjalanan ( Survival .) Tidak dipungkiri lagi kegunaanya sangatlah banyak diantaranya sebagai berikut :
1. Sebagai Tiang Tenda/Tenda Darurat ( Bivak )
2. Sebagai Tiang bendera
3. Sebagai Tempat sepatu
4. Sebagai alat penghalau hewan liar , misalnya anjing yang galak
5. Untuk menyeberangi Selokan ( Pendek dan Dangkal )
6. Sebagai Taing Jemuran
7. Untuk membuat Tandu ( Blangkar )
8. Untuk membuat jembatan kecil
9. Untuk memadamkan Api
10. Untuk membantu mengukur jarak , Tinggi
11. Sebagai kawan sewaktu mendaki
12. Sebagai alat berpegang diwaktu malam hari agar tidak mudah jatuh
13. Untuk beristirahat ( Bisa untuk duduk/ dibuat kursi darurat )
14. Untuk kelengkapan baris berbaris
15. Untuk alat bela diri
16. Untuk memanjat tembok yang tinggi
17. Untuk mengukur dalamnya suatau kolam
Oleh karena itu rawatlah yang baik Tongkatmu seolah-olah saudaramu sendiri. Ukuran Tongkat yang baik adalah 160 cm( agar bermanfaat digunakan untuk Tandu) tetapi menurut Baden Pawell, tongkat itu sebaiknya setinggi hidung masing-masing. Adapun warna mengacu pada seragam pramuka bisa coklat maupun kuning
Gerakan Pramuka melakukan perubahan pakaian seragam pramuka. Adalah SK Kwartir Nasional Nomor 174
Tahun 2012 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pakaian Seragam Anggota
Gerakan Pramuka yang menggantikan Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka
Nomor 226 Tahun 2007. Dalam Petunjuk Penyelenggaraan tersebut terdapat beberapa hal krusial
terkait dengan perubahan pakaian seragam anggota Gerakan Pramuka.
Perubahan ini disesuaikan dengan perkembangan Gerakan Pramuka saat ini
serta minat anak-anak dan kaum muda Indonesia. Meskipun keputusan ini
ditandatangani dan disyahkan pada Desember 2012, namun publikasinya baru
dilakukan pada bulan April 2013.
Perbedaan Pakaian Seragam 2012 dengan Tahun Sebelumnya
Apa saja yang berbeda dengan seragam pramuka dengan tahun sebelumnya? Inilah beberapa perbedaan krusial dan mencolok pada pakaian seragam pramuka di tahun 2012:
- Modifikasi pada pakaian seragam pramuka tingkat Siaga baik putra maupun putri, terutama dengan penambahan lis berwarna coklat tua pada bagian lengan dan saku.
- Penggunaan hasduk (setangan leher) pada anggota putri (semua tingkatan) sebagaimana yang dikenakan oleh anggota putra. Sebelumnya anggota putri mengenakan 'pita leher'.
- Tutup kepala anggota putri untuk tingkat Penggalang, Penegak, dan Pandega dengan tutup kepala berbahan laken/beludru. Sebelumnya mereka menggunakan tutup kepala dari anyaman.
- Model baju anggota pramuka putri tingkat Penggalang sama dengan baju untuk anggota putra. Sebelumnya antara putra dan putri mengenakan model pakaian yang berbeda.
- Penambahan saku timbul di kanan kiri celana. Sebelumnya anggota putra mengenakan celana dengan empat saku berupa dua saku dalam (di samping kanan kiri) dan dua saki tempel (di belakang).
Seragam Harian Pramuka Siaga Putri |
Seragam Muslim Pramuka Siaga Putri |
Seragam Muslim Pramuka Penggalang Putri |
Selain itu juga beberapa modikfikasi lainnya.
Download Jukran Pakaian Seragam Pramuka
Untuk lebih jelasnya mengenai pakaian seragam pramuka yang baru, silakan
download SK Kwartir Nasional Nomor 174 Tahun 2012 tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Pakaian Seragam Anggota Gerakan Pramuka pada link di
bawah ini.
Pada petunjuk penyelenggraan tersebut selain berisikan diskripsi lengkap
tentang seragam pramuka pada masing-masing tingkatan (Siaga,
Penggalang, Penegak, Pandega, dan anggota Dewasa), diskripsi
masing-masing jenis seragam (Seragam Harian, Seragam Kegiatan, Seragam
Upacara, dan Seragam Khusus yang meliputi Seragam Muslim dan Seragam
Tambahan) juga dilengkapi dengan gambar.
K o m p a s |
Kompas adalah alat bantu untuk menentukan arah mata angin. Bagian-bagian kompas yang penting antara lain :
1. Dial, yaitu permukaan di mana tertera angka dan huruf seperti pada permukaan jam.
2. Visir, yaitu pembidik sasaran
3. Kaca Pembesar, untuk pembacaan pada angka
4. Jarum penunjuk
5. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45
6. Alat penggantung, dapat juga digunakan sebagai penyangkut ibu jari untuk menopang kompas pada saat membidik.
Angka-angka yang ada di kompas dan istilahnya
North = Utara = 0
North East = Timur Laut = 45
East = Timur = 90
South East = Tenggara = 135
South = Selatan = 180
South West = Barat Daya = 225
West = Barat = 270
North West = Barat Laut = 325
Cara Menggunakan Kompas
1. Letakkan
kompas anda di atas permukaan yang datar. setelah jarum kompas tidak
bergerak lagi, maka jarum tersebut menunjuk ke arah utara magnet.
2. Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar. Miringkan sedikit letak kaca pembesar, kira-kira 50 di mana berfungsi untuk membidik ke arah visir dan mengintai angka pada dial.
3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca pembesar
3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca pembesar
Peta Lapangan |
Tujuannya untuk menggambarkan keadaan atau kondisi suatu lapangan dan daerah sekitarnya dalam skala yang lebih kecil.
Peralatan yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan peta lapangan ini adalah :
1. Pensil Teknik 2B
2. Penggaris panjang
3. Busur derajat
4. Kertas buffalo
5. Kompas bidik
6. Meja kerja
Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan peta lapangan.
1. Penentuan Skala
Hal
ini berkaitan erat dengan luas lapangan yang akan digambar dan kertas
gambar yang akan dipergunakan sehingga apa yang ada di lapangan dan
daerah sekitarnya yang dekat dengan lapangan tersebut dapat tergambar
semuanya.
2. Penentuan Batas dan Sudut Batas Lapangan
Setelah
diketahui batas lapangannya maka batas-batas tersebut dibidik dari
tengah lapangan dengan kompas bidik untuk diketahui berapa sudut batas
lapangan tersebut. Penggambaran peta lapangan harus menghadap ke utara.
3. Pengukuran Jarak dari Pusat ke Sudut Batas Lapangan
Pengukuran
ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu agar diketahui dengan
pasti jarak antara pusat dengan sudut lapangan dan juga jarak antara
sudut yang satu dengan sudut yang lainnya.
4. Penggambaran lapangan
Pengerjaan terakhir adalah menggambarkan sket yang telah didapat dari pengukuran-pengukuran tadi ke dalam kertas gambar. Untuk mempermudah pemberian keterangan diberi penomeran pada tiap sudut dan keterangan lainnya.
Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan gambar peta lapangan berikut :
Peta Pita |
Tujuan
pembuatan peta pita ini adalah untuk menggambarkan keadaan perjalanan
yang telah dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Peralatan yang dipersiapkan dalam pembuatan peta pita ini adalah :
1. Pensil Teknik 2B
2. Penggaris panjang
3. Kertas pita peta
4. Kompas bidik
5. Meja kerja
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan peta pita :
1. Penentuan Skala
Hal ini erat kaitannya dengan jarak yang akan ditempuh selama melakukan perjalanan dengan kertas yang ada.
2. Pembuatan Keterangan
Keterangan
yang dimaksud adalah apa-apa yang dilihat selama melakukan perjalanan
baik yang ada disebelah kiri maupun yang ada di sebelah kanan, yang
perlu diperhatikan adalah tanda-tanda berupa bangunan-bangunan penting
atau suatu daerah yang mencolok dan merupakan sesuatu yang mudah dilihat
dan diperhatikan. Keterangan dituliskan dalam bentuk gambar peta dan
tulisan.
3. Penulisan Arah Utara, Jarak, dan Waktu
Arah
utara digambarkan sesuai dengan arah utara kompas. Jarak dituliskan
berdasarkan ukuran yang ada dengan skala yang sudah ditentukan. Untuk
waktu bisa dilihat dengan jam sesuai saat berangkat dan tiba di setiap
belokan.
Untuk
pembuatan peta pita, setiap pergantian arah perjalanan maka harus kita
gambarkan, demikian seterusnya sampai daerah yang kita tuju. Gambar
keterangan peta dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Untuk lebih jelasnya bisa diperhatikan contoh berikut
berikut keterangan gambar pada Pita Pirta :
Peta Panorama |
Tujuan
dari pembuatan peta panorama ini adalah untuk menggambarkan keadaan
suatu daerah dengan range atau sudut pandang tertentu.
Peralatan yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan peta panorama ini adalah :
1. Pensil Teknik 2B
2. Penggaris panjang
3. Kertas buffalo
4. Kompas bidik
5. Meja kerja
Yang harus diperhatikan dalam pembuatan peta panorama ini adalah :
1. Arah Pandang atau Sudut Pandang
Batas
sudut pandang yang diberikan dalam pembuatan peta panorama dapat berupa
satu sudut atau dua sudut sebagai arah untuk penggambaran panorama atau
pemandangannya. Untuk dua sudut pandang tidak akan menjadi masalah yang
berarti karena kita tinggal membidik sudut yang telah ditetapkan
tersebut untuk batas penggambaran panorama. Untuk satu sudut pandang
maka untuk menentukan batas sudut pandang yang akan kita gunakan untuk
menggambar panorama kita harus menambahkan sudut tersebut dengan 30 untuk daerah kanan dan mengurangi sudut tersebut dengan 30 untuk daerah kiri. Kemudian baru menggambar peta panoramanya.
2. Penggambaran Batas Daerah
Setelah
diketahui batas daerah yang akan digambar, maka langkah selanjutnya
adalah membuat sket batas daerah satu dengan daerah lainnya, antara satu
perbukitan dengan perbukitan atau perumahan dan lain sebagainya. Untuk
penggambaran sket ini dibuat setipis mungkin karena hanya untuk pembatas
dalam pembatas dalam penafsiran nanti.
3. Pembuatan Arsiran
Untuk
pembuatan arsiran ini merupakan tahapan penting dalam membuat peta
panorama. Yang perlu diperhatikan adalah untuk daerah yang dekat dengan
pandangan kita maka arsirannya dibuat berdekatan
sekali,
demikian seterusnya sampai pada daerah terjauh atau lapis paling atas
dibuat renggang. Arsiran horisontal dipergunakan untuk daerah lautan,
arsiran tegak atau vertikal untuk gunung, sedangkan untuk daerah yang
landai (seperti perumahan, pepohonan) maka arsirannya dibuat agak miring
(mendekati horisontal), untuk daerah yang agak curam (seperti
perbukitan atau jurang terjal) maka arsiran dibuat miring mendekati
tegak.
4. Pembuatan Arah Utara
Arah
utara ini diperlukan untuk mengetahui posisi menggambar kita dan juga
sekaligus sebagai koreksi apakah arah yang digambar itu sudah benar.
Biasanya arah utara dibuat pada posisi pojok kiri atas dengan gambar
anak panah dan arahnya disesuaikan dengan arah kompas
5. Penulisan Sudut Batas dan Keterangan Batas
Untuk
sudut pandang sebelah kiri dan kanan hendaknya dicantumkan sekaligus
dengan keterangan gambar yang sesuai dengan keadaan kemudian jangan lupa
untuk memberikan penomeran pada masing-masing daerah sehingga
mempermudah untuk pemberian keterangan nantinya.
Untuk lebih jelasnya kita lihat contoh berikut ini.
Menaksir Tinggi |
Tehnik Menaksir Tinggi
Metode yang dipergunakan dalam menaksir tinggi ada bermacam-macam sesuai dengan kondisi yang ada. Untuk metode penaksiran tinggi dapat diberikan sebagai berikut :
1. Metode Setigiga
Keterangan :
X = Tinggi yang ditaksir
C = Tinggi tongkat
A = Jarak tongkat dan tinggi yang diukur
B = Jarak tongkat dan pengamat
Rumus perhitungan
X = C (A+B)
B
Dapat pula dilakukan dengan metode segitiga berikut :
Rumus :
X = A
Keterangan :
X = Tinggi yang ditaksir
A = Jarak dengan pengamat
2. Metode bayangan
Dapat dilakukan apabila ada sinar matahari dan keadaan memungkinkan.
Keterangan :
A = Tinggi tongkat
B = Tinggi yang ditaksir
A’= Bayangan tongkat
B’= Bayangan tinggi yang ditaksir
Rumus :
B = D x A
A
Menaksir lebar |
Menaksir Lebar
Metode menaksir lebar yang dapat dipergunakan antara lain :
Metode menaksir lebar yang dapat dipergunakan antara lain :
1. Melempar Tali
Cara
ini bisa dikatakan mudah apabila sungai atau lebar yang diukur tidak
terlalu lebar sehingga mudah untuk melemparkan tali ke seberang.
Kemudian tali yang ditandai untuk mengukur tersebut diukur panjangnya.
2. Cara Segitiga
Cara ini digambarkan sebagai berikut :
Rumus :
Jika A = B maka
C = D
dimana C adalah lebar sungai yang dapat diukur dari panjang D
atau cara segitiga berikut :
Bidang Tali Temali
Dalam
tali temali kita sering mencampuradukkan antara tali, simpul dan
ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya.
Simpul adalah hubungan antara tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan
antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan
sebagainya.
Macam simpul dan kegunaannya
1. Simpul ujung tali
Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas
2. Simpul mati
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin
3. Simpul anyam
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering
4. Simpul anyam berganda
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah
5. Simpul erat
Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan
6. Simpul kembar
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin
7. Simpul kursi
Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan
8. Simpul penarik
Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar
9. Simpul laso
Untuk gambar macam-macam simpul dapat dilihat di bawah ini
Macam Ikatan dan Kegunaannya
1. Ikatan pangkal
Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan pangkal ini dapat juga
digunakan untuk memulai suatu ikatan.
2. Ikatan tiang
Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnya
untuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.
3. Ikatan jangkar
Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.
4. Ikatan tambat
Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.
5. Ikatan tarik
Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada suatu tiang, kemudian mudah untuk
membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon.
6. Ikatan turki
Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher
7. Ikatan palang
8. Ikatan canggah
9. Ikatan silang
10. Ikatan khaki tiga
Untuk gambar macam-macam ikatan dapat dilihat di bawah ini.
TANDA – TANDA ALAM
Pramuka adalah juga pecinta alam lalu saking cintanya maka harus mengenal tentang alam dan tanda-tandanya. Berikut pengenalan alam sekitar kita yang sering kita temui saat berkemah :
- Kabut
Kabut
tipis dan rata membumbung tinggi ke atas berarti kurangnya uap air di
udara dan brtanda cuaca akan selalu baik.Cuaca terang benderang pada
pagi hari bertanda buruk pada hari itu, apabila kemarin ada hujan.Langit
yang ditutupi awan kemudian meulai terang pada pagi hari bertanda cuaca
baik.Apabila ada kabut di atas lembah pada pagi hari bertanda cuaca
baik, sedang di gunung akan turun hujan.
2. Awan
Apabila langit diliputi awan yang tebal dan gelap berarti akan turun hujan yang deras.
3. Matahari
Apabila
matahari terbit berwarna merah dan diliputi garis-garis awan yang
kehitaman bertanda ada hujan, apabila berwarna bersih dan terang dan
bertanda hari baik. Matahari terbit dengan warna kemerah-merahan yang
terang bertanda cuaca baik, apabila warna merah dicampuri garis
kekuning-kuningan bertanda hujan lebat.
Apabila
matahari terbenam dengan warna kekuning-kuningan/orange bertanda ada
hujan, apabila dengan warna merah muda atau kekuning-kuningan bertanda
baik, warna merah pada matahari terbenam berarti akan ada angin yang
cukup kencang.
4. Bintang
Apabila
pada malam hari bintang di langit kelihatan terang sekali, maka pada
malam itu cuaca akan baik, sedangkan bila nampak suram bertanda cuaca
kurang baik/buruk.
5. Bulan
Apabila terlihat terang dan bersinar berarti cuaca baik, tapi bila bulan diliputi awan yang gelap berarti hujan akan turun.
Apabila ada lingkaran putih (halo) yang melingkari bulan berarti tidak ada ketentuan cuaca pada hari itu.
6. Binatang
Apabila
kita perhatikan naluri binatang dengan seksama, yang ada hubungannya
dengan cuaca maka, kita akan tercengang atas keganjilan-keganjilan yang
dilakukannya dengan cara mereka, antara lain :
1. Laba-laba
Akan bersembunyi bila cuaca akan buruk, dan rajin mengerjakan sarangnya apabila cuaca baik.
2. Semut
Akan
tetap di dalam lubangnya bila cuaca akan buruk, apabila mereka keluar
dan berjalan mondar-mandir bertanda cuaca akan tetap baik.
3. Lebah
Dengan melihat sarangnya; pada cuaca baik, mereka berterbangan jauh dari sarangnya/peternakan.
4. Lalat
Apabila akan turun hujan mereka akan hinggap di tembok/dinding, sedangkan pada cuaca baik mereka akan berterbangan kian kemari.
5. Nyamuk
Apabila di pagi hari mereka mengganggu atau menggigit kita, maka berarti akan turun hujan.
Apabila pada matahari terbenam berterbangan kian kemari dan terbang berduyun-duyun bertanda cuaca baik.
Apabila selalu terbang di tempat yang gelap/ di dalam bayang/bayang bertanda cuaca akan buruk/datang hujan.
6. Cacing
Apabila pada malam hari mereka menimbun tanah berbutir-butir di kebun, berarti akan turun hujan.
7. Lintah
Kita
dapat membuat barometer dari seekor lintah yang ditaruh dalam gelas
berisi air, yaitu : Bila lintah melekat pada gelas di atas permukaan
air, maka bertanda cuaca akan tetap membaik ; Apabila ia berdiam di
dasar gelas bertanda cuaca buruk dalam waktu yang lama ; apabila akan
datangtopan maka ia akan melekat erat-erat di gelas sedang ekornya
digerak-gerakkan sekeras-kerasnya.
8. Siput
Pada cuaca yang baik akan merayap dengan tenang, sedang pada cuaca buruk akan merayap dengan cepat.
9. Ikan
Akan melompat-lompat di atas air bila cuaca akan buruk.
9. Katak
Pada cuaca buruk akan berdiam dalam air dan pada cuaca baik mereka akan duduk di tepi kolam.
Apabila pada malam hari cuacanya baik di musim kemarau mereka tidak menyanyi maka cuaca buruk akan datang.
10. Ayam
Pada
waktu hujan ayam akan berteduh. Bila hujan tidak akan lama mereka akan
tetap berjalan-jalan dan membiarkan dirinya kehujanan. Apabila mereka
selalu mencakar-cakar tanah berarti hujan akan datang.
11. Bebek / Angsa
Mereka nampak tidak senang dan selalu menggigit bulunya (memberi lemak), apabila cuaca akan buruk.
12. Burung Kepinis
Pada waktu cuaca baik mereka akan terbang tinggi sekali karena serangga tinggi pula terbangnya.
Apabila terbang rendah sekali bertanda cuaca buruk akan hujan.
Bila cuaca buruk di pagi hari maka mereka tidak akan keluar dari sarangnya.
13. Kambing
Apabila akan turun hujan bau badannya dapat tercium dari jarak yang lebih jauh daripada ketika cuaca baik.
14. Kelelawar
Mereka akan terbang mulai senja hari bila cuaca akan baik pada malam hari itu.
Bila mereka berdiam di dalam goa maka cuaca akan buruk.
15. Asap
Bila
asap naik dengan tegak lurus dan tinggi sekali maka cuaca pada hari itu
akan tetap baik. Apabila asap naiknya mendatar dengan tanah/rendah maka
cuaca akan buruk.Burung
16. Gagak
Apabila hujan akan turun mereka akan terbang berputar-putar di atas sarangnya.
Tanda-tanda lain apabila cuaca akan buruk :
1. Kucing akan duduk membelakangi api sambil mengusap-usap kepalanya dengan kaki depannya yang dibasahi dengan mulutnya.
2. Bila anjing menggali tanah atau menyembunyikan tulangnya.
3. Burung-burung membasahi bulunya dengan paruhnya.
4. Bila bau bunga tercium semerbak sekali.
5. Burung-burung laut terbang menuju daratan.
Dengan
mengenali tanda tanda alam dan sekitar kita, akan terasa jadi lebih
dekat dan nyaman sekaligus menikmati alam ciptaan Tuhan . Semoga
bermanfaat di suatu hari nanti.
Langganan:
Postingan (Atom)