Mari kakak, kita bersama - sama meningkatkan mutu dan kualitas kepramukaan di Margasari.... " Satu Pramuka untuk satu Indonesia "...

Mengapa Pramuka Berkemah...?


Salam Pramuka!

Keberadaan Gerakan Pramuka dipandang merupakan suatu gerakan kepemudaan yang diproyeksikan untuk membentuk mental pemuda menjadi sosok yang migunani sesuai dengan tingkat umur dan kecakapan yang telah ditempuhnya.

Sayangnya paradigma itu kini telah mengalami pergeseran seiring dengan munculnya kegiatan yang senada dengan tanpa uniform dan aturan yang jelas yang mungkin membuat membernya tidak bebas. Lain halnya dengan Gerakan Pramuka yang memiliki AD dan ART yang jelas dan disyahkan oleh pemerintah, memiliki kepengurusan yang juga jelas mulai dari gugus depan sampai Nasional.

Fenomena yang terjadi pada lapisan paling depan -yang saya maksud adalah gugus depan-, sangat dipengaruhi oleh minat atau peran Kepala Sekolah yang menjabat sebagai Ketua Majelis Pembimbing Gudep (eks oficio) melekat pada jabatannya. Sehingga seberapa banyak pemahaman seorang Kepala Sekolah sangat berpengaruh terhadap kegiatan (baca : perkembangan) kepramukaan di gugus depannya. Jika seorang Kepala Sekolah pernah mengalami president buruk selama menjadi peserta didik (terutama kaitannya dengan kepramukaan) maka hal ini akan berpengaruh pada policynya terhadap kegiatan kepramukaan di sekolah yang dipimpinnya. Jadi kalau boleh saya katakan jika Kepala Sekolah tidak suka dengan gerakan pramuka maka praktis tak akan ada ijin untuk berkegiatan, entah mungkin dianggap kegiatan yang tidak berguna, latihaaan terus kapan prakteknya?, menghambur-hamburkan uang dan masih seabrek alasan lain untuk meniadakan kegiatan kepramukaan.
Sayangnya lagi seorang Kepala Sekolah tak juga merasa penasaran untuk meluruskan pemahamannya dengan mencari tahu aturan yang benar tentang kepramukaan itu. Sepertinya apriori yang salah tetap menjadi pegangan bagi dirinya kalau Pramuka itu tidak bermanfaat.

Saya sangat merasa prihatin melihat kenyataan sekarang ini, ketika peserta didik justru dibiarkan menganggur tanpa diisi dengan hal yang lebih bermanfaat. Atau memberikan peluang beraktifitas tetapi tidak memahami rambu-rambunya, jadi semua di’iya’ni saja tidak dibenarkan apabila salah.
Lho kok jadi Kepala Sekolah yang ketiban palu ya? Itulah realitas!
Kemah, kenapa sih kemah segala?

Kebetulan saya adalah salah satu pramuka yang mendapatkan pendidikan kepramukaan sejak siaga sampai dengan pandega sesuai dengan didaktik metodik kepramukaan, jadi tak ada mindset miring di kepala saya, dari kegiatan gugus depan, ranting, cabang, daerah dan nasional sudah saya alami, jadi ya lumayan lengkap buat referensi khususnya untuk diri saya sendiri.

Salah satu kegiatan yang merupakan kegiatan besar adalah kemah, entah itu persami, kemah bhakti, ataupun kemah lainnya. Biasanya perkemahan diadakan sebagai penutupan kegiatan selama satu tahun, atau rutinitas lainnya. Materinya pun disesuaikan dengan tingkat kompetensi yang perlu dikuasai. Biasanya merupakan penilaian dari kegiatan yang sudah dilaksanakan selama satu tahun berjalan.

Sayangnya, kegiatan perkemahan juga sangat dipengaruhi oleh pengalaman atau jam terbang para sangga kerjanya dan pembinanya. Kualitas kegiatan, nilai-nilai yang ditanamkan, pengaturan jadwal, layout bumi perkemahan, tata administrasi, satuan terpisah, diversifikasi kegiatan dan lain lain.

Banyak manfaat yang dapat dimaknai dari kegiatan kemah, diantaranya :
A. Bagi Peserta Didik
  1. Melatih kemandirian, tanggung jawab, kerja sama, empati, disiplin.
  2. Berani dipimpin dan memimpin
  3. Membiasakan diri mendahulukan kepentingan bersama daripada individu
  4. Melatih mengendalikan emosi, karena semua capek, lapar dan ngantuk
  5. Melatih diri menahan hawa sombong, congkak, iri, pamer
  6. Latihan hidup sederhana
  7. masih banyak lagi yang lain
B. Bagi Sangga Kerja :
  1. Melatih ketrampilan memimpin
  2. Melatih mengatasi masalah, konflik
  3. Melatih mengelola dan mengatur orang lain
  4. Bertanggung jawab terhadap jadwal yang sudah direncanakan
  5. Berlatih berkomunikasi dengan masyarakat, mempraktikkan ilmu administrasi, tata tulis, logika
  6. Masih banyak lagi yang bisa diperoleh
Sebagai seorang pembina pramuka kita juga dapat menilai seperti apa sebenarnya kepribadian anak/peserta didik. Karena pada saat berkemah akan nampak seperti apa sejatinya seseorang itu. Yang biasa bersolek, maka dia juga hanya akan bersolek, yang biasa membantu orang tua di rumah, maka dia pasti dapat menyelamatkan teman-temannya dari kelaparan, yang biasanya teriak lapaaaarrrrrrrr, ya ketika dia tak kebagian nasi maka dia juga hanya akan menangis kelaparan bukannya nyalain kompor untuk masak. Tak lupa pula yang biasa ngebo maka diapun akan tertidur dengan dengkurannya.
Lantas bagaimana membuat acara berkemah dapat berkesan?

Sebaiknya, kegiatan kemah perlu dipersiapkan dengan matang, tak cuma yang penting kemah!
Dalam berkemah seharusnya eh sebaiknya merupakan kegiatan penilaian atau evaluasi terhadap kegiatan latihan yang telah ada, bukan arena perpeloncoan, atau arena gojlokan!

Sangga kerja harus mampu memilih jenis kegiatan yang mampu mengekplorasi kompetensi regu/sangganya. Misalnya kegiatan pentas seni. Bagaimana upaya sangga kerja agar para peserta kemah sudah mempersiapkan dengan baik jenis pentas yang akan dipentaskannya kelak. Biasanya acara api unggun -yang merupakan puncak acara- akan dihadiri oleh warga sekitar bumi perkemahan untuk menonton pentas seni. Jadi harus dibuat meriah dan tentunya tingkat keamanannya juga siaga penuh!
Tak heran acara api unggun selesai paling cepat pukul 12 malam, nah karena acara ini betul-betul merupakan acara untuk melepas penat, lelah selama berkemah, istilahnya cooling down! Lha kalau ada acara api unggun kok selesai jam 21 lantas dimana suguhan untuk masyarakatnya ya? Berarti tak ada kreatifitas seni yang dilatih kalau begitu!

Sayangnya lagi kadang-kadang orang yang belum pernah mengikuti kemah yang ‘benar’ turut andil dalam menentukan acara, jadi kegiatannya tidak berkualitas!

Memang akhirnya karena begitu besar manfaat berkemah dilakukan, maka tak heran semua pangkalan gugus depan berupaya bagaimana caranya bisa berkemah, seyogyanya kakak-kakak pembina berusaha mencari tahu seperti apa to berkemah yang sesuai dengan paugerannya Gerakan Pramuka, agar kita memberikan ilmu yang benar kepada peserta didik dan mereka tak memiliki mindset yang buruk tentang pramuka.

Semoga Bermanfaat!

Penyebutan Yang Bikin Salah Kaprah




Dalam lingkungan Gerakan Pramuka, banyak mengenal beberapa istilah atau singkatan singkatan yang kadangkala orang keliru dalam bahasan kata atau peyebutannya. Hal ini menjadi yang biasa karena kebiasaan yang dilafalkan dan “dianggapkan” dalam kehidupan sehari hari . Demikian pula dianggap memiliki kedekatan (dihubung-hubungkan) maknanya, yang belum tentu benar sesuai  arti yang sesungguhnya. Misalnya saja seperti di bawah ini.

1.  Di Lingkungan gugusdepan, seseorang yang setiap kali memberikan latihan kepramukaan berarti orang tersebut melatih pramuka. Karena melatih,  maka dengan gampang saja mereka itu  dikatakan Pelatih. Hal ini biasa terjadi karena orang tersebut dianggap sering melatih peserta didik.  Padahal yang disebut dengan Pelatih dalam gerakan pramuka adalah anggota pramuka dewasa yang telah menyelesaikan pendidikan minimal Kursus Pelatih Dasar  (KPD).
2.  Di lingkungan Penegak Pandega kita mengenal yang namanya Dewan Kerja Penegak dan Pandega. Ditingkat Nasional disebut dengan Dewan Kerja Nasional ( DKN ), kemudian Dewan Kerja Daerah ( DKD ), Dewan Kerja Cabang (DKC ) dan Dewan Kerja Ranting ( DKR ), namun masih sering  orang menyebut satuan ambalan dengan sebutan Dewan Kerja Ambalan (seolah disingkat DKA), yang benar adalah Dewan Ambalan saja tanpa kata “Kerja”.

3.  Di Lingkungan Gerakan Pramuka , dilihat dari sistem komunikasi dan hubungan pembina dengan peserta didik adalah “kakak dan adik”, ternyata untuk sebutan ini  tidak berlaku untuk golongan pramuka siaga, buktinya Yahnda dan Bunda memanggil mereka dengan sebutan “anak-anak siaga”  dan bukan “adik-adik siaga”

4.  Di Satuan Ambalan  kita menyebut pemimpin ambalan dengan nama jabatannya yaitu Pradana, adakalanya untuk memudahkan panggilan dan membedakan antara pemimpin ambalan putra dan pemimpin ambalan putri , mereka menyebut dengan panggilan Pradana untuk putra sedangkan Ambalan putri  dipanggil dengan nama Pradani. Sebenarnya Pemimpin ambalan tetap disebut pradana, yang membedakan hanyalah yang satu dipimpin putra dan yang satunya dipimpin putri.
Tentunya masih banyak istilah atau singkatan yang salah sebut, dan ada baiknya segera diluruskan agar tidak menjadi semakin “salah kaprah”. Masihkah ada lagi ?

Penyematan TKU ( Penegak )


DISEMATKAN ATAU MENYEMATKAN....???


Sewaktu membuka facebook sebuah group pertemanan, ada teman yang sempat posting dengan menyertakan gambar di seperti yang kita lihat. Ingatanku jadi menerawang jauh ke belakang, disaat jadi pembina muda yang masih harus banyak belajar dan tetap belajar meski sampai sekarang ini. Jadi Pembina muda tentu masih belum banyak pengalaman, kadangkala harus tanya sana tanya sini, cari sumber referensi dan lain-lain cara agar dapat melaksanakan kegiatan itu dengan baik. Meski menurut saya apa yang sudah dilaksanakan kuanggap benar waktu itu tetapi ternyata belum tentu sesuai dengan petunjuk yang sudah ada aturannya. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja karena kurangnya informasi, kurang mendapatkan sosialisasi , tidak ada buku petunjuk/ rujukan atau keterbatasan fasilitas yang ada, misalnya saat ini orang dengan mudah berkomunikasi dan mendapatkan segala informasi  dari media internet, sedangkan dulu di jaman  itu belum ada. Apalagi bagi pembina yang berdomsili di daerah tertinggal dan pelosok yang jauh dari fasilitas jaringan internet. 
Sepertinya sudah jadi kebiasaan sesama pramuka apabila ada pembina yang melakukan kekeliruan dalam menyelenggarakan kegiatan, tidak perlu dimarahi atau disalahkan tetapi hanya perlu diluruskan. Mengapa demikian ? Bisa terjadi karena sebagian besar dikarenakan ketidaktahuan semata, seperti pengalaman cerita di atas saat jadi pembina muda. Mereka tidak butuh dimarahi apalagi di “paido’ (bhs.jawa), dan kemudian selanjutnya, adalah wajib hukumnya bagi para pramuka lainnya untuk dapat memberikan informasi yang sebenar-benarnya , sukur-sukur sekalian dengan memberikan rujukan sumbernya.

Selanjutnnya seperti pada saat pelantikan kenaikan tingkat pramuka penegak. Sering terjadi kekeliruan dalam proses penyematan tanda SKU. Padahal ini sangat berpengaruh bagi si Penegak dalam mencapai proses pembentukan kepribadian dirinya. Para pendahulu, telah memberikan rujukan bahwa Tanda Kecakapan Umum (TKU) tidak disematkan oleh pembina tetapi diserahkan kepada si Penegak yang kemudian dengan penuh kesadaran dan tanggungjawabnya, si Penegak itu memakai TKU itu sendiri sebagai konsekwensi dalam meraih tingkat yang lebih tinggi. Disematkan oleh dirinya sendiri memiliki makna yang lebih kuat, yaitu dengan diberikannya amanah/ kepercayaan oleh pembinanya, dijamin oleh pendamping kanan dan kiri, dan disaksikan penegak lainnya, menjadikan dirinya haruslah tetap lebih baik dibanding sebelumnya, seperti  janjinya yang diucapkan untuk dirinya sendiri. Oleh karena itu pelantikan merupakan peletakan dasar kepribadian dan karakter  yang kuat untuk melangkah jenjang berikutnya yang lebih meningkat.
Ketentuan tata cara pelantikan kenaikan tingkat sudah diatur dengan surat Keputusan Kwartir Nasional nomor  178 tahun 1979 tentang Upacara di dalam Gerakan Pramuka. Pedoman ini sebaiknya menjadi bahan rujukan agar tidak melakukan kesalahan dalam setiap menyelenggarakan upacara pelantikan pramuka khususnya dan upacara di dalam gerakan pramuka pada umumnya. Semoga bermanfaat.

HASIL RESHUFFLE DKR MARGASARI


RESUFLE DKR


Alhamdulillah……
Kegiatan Rekrutmen Dewan Kerja Ranting Kwartir Ranting 11.28.16 Margasari telah berjalan dengan lancer. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Sabtu s/d. Minggu Kemarin telah melahirkan Calon – calon Anggota Dewan Kerja Ranting Margasari Sebanyak 24 Peserta… Kegiatan ini dibuka secara resmi Oleh Ke Kwartir Ranting 11.28.16 Margasari yaitu Ka Nurokhman…

Dan Peserta tersebut berasal dari Gudep SMA /SMK / MA Se- Kwartir Ranting Margasari. Diantaranya :
·         SMA N 01 Margasari
·         SMK Bhakti Praja Margasari
·         SMK Ma’arif NU Margasari
·         SMK Bisma Mrgasari
·         MA Assyafi’iyyah Margasari


Ka Nurohman Selaku Ka Kwartir Ranting 11.28.16 Margasari Mengatakan Bahwa, “Memang Perlu adanya kader kader calon pemimpin dibidang Kepramukaan agar kegiatan ini tetap berkesinambungan”
Beliau juga berharap kepada para peserta agar Timbul keikhlasan disetiap hati dalam mengikuti sebuah organisasi terutama di bidang kepramukaan…..

Berikut Jadwal Kegiatan Rekrutmen Dewan Kerja Ranting Kwartir Ranting 11.28.16 Margasari
I.                   JADWAL KEGIATAN
No.
Waktu
Kegiatan

Sabtu

1
13.00 – 13.30
Registrasi Ulang Peserta
2
14.00 – 14.30
Upacara Pembukaan Kegiatan
3
14.30 – 16.30
Test Free
4
16.30 – 16.45
Istirahat Sholat
5
16.45 – 17.00
Diskusi ( Membuat Proposal Kegiatan )
6
17.00 – 17.30
Apel Sore
7
17.30 – 18.30
ISHOMA
8
19.00 – 19.15
Istirahat Sholat
9
19.30 – 20.30
Presentasi Hasil Diskusi
10
20.30 – 21.00
Struktur Organisasi Dewan Kerja
11
21.00 – 23.00
Saresean dan Ramatama
12
23.00 – 04.00
Wes Ewes Bablas Angine……

Minggu

13
04.00 – 07.00
Giat Pagi + Sarapan Pagi
14
07.00 – 07.30
Out Bond
15
07.30 – 09.00
Persiapan Upc. Penutupan
16
09.00 – 10.00
Upacara Penutupan

Berikut Data Peserta Rekrutmen Dewan Kerja Ranting Kwartir Ranting 11.28.16 Margasari
Yang di ikuti Pangkalan Gudep SMA/SMK/MA se – Kwartir Ranting Margasari.

No.
Nama
Pangkalan


1
Melinda Adi
SMK Ma'arif Nu MGS

2
Fasha Gita
SMK BP Margasari

3
Susi Susanti
SMK Bisma Margasari

4
Siti Royanah
SMK Bisma Margasari

5
Nahdiyati
SMK Bisma Margasari

6
Siti Khanifah
SMA N 01 Margasari

7
Wiwin W
SMK BP Margasari

8
Susi Susmiyati
SMK BP Margasari

9
Prihatina S
SMK BP Margasari

10
Siti Fatimatul Z
SMK BP Margasari

11
Tasya Madani
SMA N 01 Margasari

12
Istiqomatul A
SMA N 01 Margasari

13
M. Farhanullah
MA Assyafi'iyyah MGS

14
Puji Mulyanto
SMK BP Margasari

15
M. Faizar
SMK Ma'arif Nu MGS

16
M.H Kharisma
SMK BP Margasari

17
S. Faqih
SMK Ma'arif Nu MGS

18
Ari Santoso
SMK Bisma Margasari

19
A. Riki Aji S
SMK Bisma Margasari

20
Wawan S
SMK Bisma Margasari

21
Akbar Mandala
SMA N 01 Margasari

22
Ali Imron
SMA N 01 Margasari

23
Abdul Ghofar
SMA N 01 Margasari

24
Imam Abdul B
MA Assyafi'iyyah MGS

25



26



27



Dari Peserta Diatas Akan Kami rekrut Secara Langsung Sekitar 15 Anggota Pengumuman akan kami berikan  Melalui Surat yang akan kami edarkan ke setiap GUDEP peserta Insya Allah pada hari Rabu… Dan akan kami ambil nilai terbaik tiap GUGUS DEPAN dan dipadukan dengan Hasil Perundingan dan Bimbingan Dari Kakak – kakak dari Kwartir ranting 11.28.16 Margasari. Perektutan ini kami landaskan juga berdasarkan 5 Kriteria Penilaian diantaranya :
·         Test I
·         Test II
·         Test III
·         Senam Tongkat
·         Diskusi
·         Kepribadian

Berikut Daftar nilai Peserta Rekrutmen Dewan Kerja Ranting 11.28.16 Margasari
DAFTAR NILAI HASIL RAPAT LANJUTAN PANITIA
KEGIATAN REKRUTMEN DKR MARGASARI
No.
Nama
Pangkalan
Kriteria
Total
Rata2
Test I
Test II
Test III
Senam
Diksusi
Kepribadian
1
Abdul Ghofar
SMA N 01 Margasari
85
80
80
80
75
75
475
79.2
2
Akbar Mandala
SMA N 01 Margasari
62.5
70
40
80
74
80
406.5
67.8
3
Siti Khanifah
SMA N 01 Margasari
72.5
80
40
70
73
70
405.5
67.6
4
Imam Abdul B
MA Assyafi'iyyah MGS
67,5
70
30
80
74
80
334
66.8
5
Fasha Gita
SMK BP Margasari
67.5
70
40
70
72
80
399.5
66.6
6
Istiqomatul A
SMA N 01 Margasari
77,5
80
40
75
75
60
330
66.0
7
M. Farhanullah
MA Assyafi'iyyah MGS
70
60
45
70
72
70
387
64.5
8
Puji Mulyanto
SMK BP Margasari
67.5
60
40
70
72
75
384.5
64.1
9
Melinda Adi
SMK Ma'arif Nu MGS
52.5
70
40
80
72
70
384.5
64.1
10
Wiwin W
SMK BP Margasari
60
60
40
80
73
70
383
63.8
11
Susi Susanti
SMK Bisma Margasari
60
60
50
80
72
60
382
63.7
12
M. Faizar
SMK Ma'arif Nu MGS
70
70
60
70
72
60
402
67.0
13
Prihatina S
SMK BP Margasari
72.5
30
40
80
75
75
372.5
62.1
14
Ari Santoso
SMK Bisma Margasari
57.5
75
60
65
73
40
370.5
61.8
15
Siti Fatimatul Z
SMK BP Margasari
65
40
35
70
75
80
365
60.8
16
Siti Royanah
SMK Bisma Margasari
55
60
40
70
73
65
363
60.5
17
Tasya Madani
SMA N 01 Margasari
60
65
35
65
74
60
359
59.8
18
Nahdiyati
SMK Bisma Margasari
72.5
90
0.5
60
74
60
357
59.5
19
Ali Imron
SMA N 01 Margasari
60
60
40
60
75
60
355
59.2
20
M.H Kharisma
SMK BP Margasari
52.5
70
10
70
73
70
345.5
57.6
21
Wawan S
SMK Bisma Margasari
65
5
60
70
75
70
345
57.5
22
Susi Susmiyati
SMK BP Margasari
67.5
10
40
70
74
80
341.5
56.9
23
S. Faqih
SMK Ma'arif Nu MGS
67.5
50
0
70
73
60
320.5
53.4
24
A. Riki Aji S
SMK Bisma Margasari
60
30
0
70
74
40
274
45.7
25










26










27










28










29










30











Tepat hari Minggu Pukul 11.00 WIB Acarapun di tutup Oleh Ka Surahman selaku Sekretaris Kwarran Margasari. Dan Pada Akhirnya Kami selaku Panitia Mengucapkan Terimakasih kepada semua pihak yang telah Membantu terlaksananya kegiatan tersebut. Terimak Kasih… Salam Hangat Dari Admin…

SALAM PRAMUKA….!!!!!